Submit your work, meet writers and drop the ads. Become a member
kemudian
menyala kembali
keributan ombak laut
yang dirasa gaduh sangaAAAAAAT
di wajahmu
ketika
melihat
sesuatu yang
mengecewakan.
ramai sekali
seperti diskon akhir tahun
dimana lantainya berakhir kotor
diinjak-injak hingga
pukul 1 pagi
ricuh
dimana-mana hanya
gemuruh
hancur

ternyata cuma

pikiranku.
ada yang lain di bibirmu
yang mekar ketika melihat
sesuatu yang indah
bukanβ€” bukan kita.

ada yang lain di matamu
yang memanja nyawa-nyawa lainnya
seperti melihat kenyataan yang cantik sekali
bukanβ€” bukan kita.

ada yang lain dari langkahmu
yang luar biasa kuatnya
seperti anak umur 5 tahun yang mengejar lenglayangan di ujung lapangβ€”gembira.

ada yang lain dariku
kosong sekali
linu nya masih ada
namun ada yang tak kunjung kembali


kita

yang katamu sungguh berantakan.
khaila humaira Jun 2020
Lupa kapan terakhir kali tersenyum pada pantulan diri
Memuji senyuman tanpa gincu merah
Merasa cukup saat jarum berputar ke arah 50 kilogram
Atau membuat diri pantas akan segala yang baik

Kapan ya, terakhir kali?
zahra ly Jun 2020
Ibu mengajarkanku menerima biru
Agar pada setiap simpuh hanya ada bisu
Dan pada 777600 tak tersisa pilu

Ibu mengingatkanku merapal namamu
Agar padamu, Ia angkat abu dan biru
Agar kamu, terlupa apa yang lalu lalu
Semoga Tuhan menjagamu
khaila humaira Jun 2020
"Kelak kamu akan mengerti; setelah tenggelam dalam sepi lalu menangisi apa yang sudah pergi"
Oka May 2020
Tiada salah membiarkan raga terluka
semakin dalam jarum jam menusuk Memang, tiada obat untuk semua derita
Tak salah menerima pilu dalam khusyuk
Next page