Submit your work, meet writers and drop the ads. Become a member
arby 2h
Aku menyusuri jalan,
kembali ke tempat itu, memesan kopi yang sama,
mengulangi rutinitas kecil yang entah kenapa terasa menenangkan.

Kadang aku terjebak hujan,
di perjalanan berangkat, atau saat hendak pulang.
Tapi aku tak benar-benar sendiri,
selalu ada kisah-kisah kecil yang menemani,
seperti sore itu:
sebuah keluarga kecil menepi di tengah derasnya hujan,
anak mereka bersembunyi di antara dua tubuh yang hangat.

Aku terdiam, menunduk,
berdoa dalam hati:
“Semoga rezekimu dilapangkan Dek.
Semoga orang tuamu suatu hari bisa membawamu pulang
dengan nyaman tanpa perlu basah seperti ini.”

Aku jadi ingat,
aku pun pernah berdiri di tempat yang sama.
Hujan membasahi tanah yang sebelumnya tandus,
bersama seorang anak sekolah,
dan beberapa orang asing yang memilih meneduh,
diam-diam berbagi waktu di bawah atap yang sama.

Kala itu, jas hujan ada di sepedaku,
tapi aku tetap memilih tinggal.
Entah kenapa, terasa penting:
melihat hujan membasahi tanah yang dulu kering.

Karena aku percaya,
kering tak selamanya,
dan kita semua di waktu yang sama,
sedang bertumbuh.
arby 3d
Tanpa alas kaki, kita merasakannya:
pasir hitam yang mendebarkan,
menggoda telapak kita seperti kenangan masa kecil,
di sore yang belum sepenuhnya reda,
pukul dua, mentari masih garang.

Aku dengan hitam yang selalu kupilih,
kau dengan merah muda yang tak pernah gagal memancarkanmu.
Percakapan kecil teranyam di antara suara ombak,
sementara anak-anak dan orang dewasa bermain
dalam pemandangan yang tak bisa kutukar dengan apa pun.

Ini bukan hyperthymesia,
tetapi setiap detailnya menetap,
hangat mentari, percikan air laut,
tawa-tawa kecil yang melayang bebas di udara.
Dalam diam aku membisikkan,
damai sekali.

Pantai ini, di ujung Poncosari,
dulu hanya milikku sendiri,
sepi yang kutemani dalam sunyi.
Kini aku di sini lagi,
tapi tidak lagi sendiri,
aku berbagi damai itu denganmu,
membiarkan kenangan tumbuh,
mengakar di pasir hitam ini,
tempat di mana dunia terasa cukup,
hanya dengan kita berdua.
Poncosari - Bantul, Indonesia.
arby Apr 21
I didn’t have it all figured out,
but I kept walking anyway.
Some days I wandered,
others; I ran toward things
that didn’t always stay.

I met people who stayed for a season,
laughed in places I couldn’t pronounce,
got lost,
and somehow; found pieces of myself
in coffeeshops and streets,
even in silent rooms
where I sat with my thoughts.

I learned
not just from books,
but from heartbreaks,
quiet kindness,
and questions without answers.

I collected memories
like messages I never sent.
Some drafted.
Some still written.

And still,
I keep moving
not chasing the finish line,
just turning the page
to whatever
comes next.
arby Mar 27
Lari dan lompatlah setinggi yang kau bisa,
agar kau jatuh di tempat yang layak kau perjuangkan.

Bahkan jika bumi menarikmu dengan gravitasinya,
jangan ragu melawan, teruslah melompat.

Selama harapan masih bersemayam di dada,
tak ada yang terlalu sepele untuk diperjuangkan.

Terlebih, jika itu membawa kebaikan,
maka berlarilah, melompatlah dengan keyakinan.
Lewati batas, tantang ketinggian,
namun ingat, kita manusia,
tak selamanya di ketinggian.

Karena itu, jangan lupakan daratan,
tempat di mana kaki berpijak,
dan diri menemukan keseimbangan.
arby Mar 23
Tempat yang sebelum Ramadan sepi kini ramai,
malam yang tadinya tenang kini lebih bising.
Aku tahu ini berbeda,
tapi kali ini, aku menghadapinya dengan lebih santai.

Aku hanya perlu mencari sudut lain,
di mana aroma kopi tetap menghangatkan,
angin masih berhembus pelan,
dan suasana tetap memberi ruang untuk diam.

Tak ada yang perlu tergesa,
tak ada yang perlu dipertahankan.
Ketenangan bukan soal tempat,
tapi bagaimana aku menikmatinya.

Jadi biarlah semuanya berjalan,
biarlah kota berdenyut dengan ritmenya.
Aku cukup duduk, menyeruput kopi,
dan menikmati sore ke malam seperti biasa.
ramadhan
arby Mar 9
Tidak usah berpura-pura,
kita memang punya cerita yang berbeda.
Kisah ini tak perlu dipaksakan,
seperti hutan yang tak lagi meneduhkan kota.

Aku;
tak sedang asri,
berpolusi,
tapi bukan berarti tak bisa tumbuh lagi.

Pohon-pohon memang pernah tumbang,
daunnya luruh bersama waktu,
tapi akar masih tertanam,
dan hujan selalu tahu caranya kembali.

Aku mungkin bukan hutan yang sama,
tapi hijauku tak pernah benar-benar hilang.
Di antara debu dan musim yang berubah,
akan selalu ada tunas kecil yang bertahan.
arby Mar 7
Ketika rindu lebih besar dari lelah,
kau biarkan malam memelukmu lebih lama.
Ketika kecewa lebih tajam dari kantuk,
kau temukan sunyi sebagai pelarian.

Bergadang bukan sekadar menunda pagi,
bukan pula kebiasaan tanpa arti.
Kadang ia jadi obat asmara,
kadang ia jadi ruang paling jujur bagi yang terluka.

Di balik layar, tawa dan kata berpendar,
menghidupkan rindu yang tak bisa dipeluk.
Di balik sepi, air mata jatuh tanpa suara,
melepas kecewa yang tak sempat diungkap.

Malam tak pernah bertanya kenapa,
tapi selalu menerima tanpa syarat.
draft from 2020
Next page