Duduk di sini, di tepi danau, aku memikirkan apa yang harus diketik selama 30 menit terakhir.
Akhir-akhir ini, aku terlalu sering merindukanmu. Aku menganggap ini sebuah hadiah yang menyenangkan: "hati yang masih berfungsi."
Saat aku merindukanmu, aku teringat semua hal-hal yang menyenangkan: kopi yang tumpah di karpetmu, kucing yang menjatuhkan vas bunga ibumu, tekanan untuk selalu tersenyum saat bersamamu. Semua itu hal baik untuk dikenang.
Terkadang aku merindukanmu dengan cara yang aneh; di saat yang sama, aku merayakan dirimu dalam banyak bentuk refleksi. "Duka ini membuatku berpikir, diriku berkembang dalam banyak hal." Aku hanya kehilangan objek dari dirimu. Aku menganggap ini patah hati pertamaku sebenarnya.